SELAMAT DATANG

Rabu, 23 Desember 2009

Porda 2010, Porda Pembaruan

Porda 2010, Porda Pembaruan

SEBAGAI bentuk konsistensi dari pemikiran untuk melakukan pembaruan dalam penyelenggaraan multievent keolahragaan, Jawa Barat mencanangkan Pekan Olah Raga Daerah (Porda) XI/2010 sebagai Porda pembaharuan yang diharapkan berujung pada munculnya lebih banyak potensi menuju prestasi jangka panjang. Tujuan utamanya tak hanya untuk meningkatkan prestasi olah raga Jabar, juga dihararapkan bisa turut membangkitkan kembali prestasi olah raga nasional.
Jabar merupakan pengusung dan penggagas konsep pembaruan PON. Ide Jabar tersebut mendapatkan respons positif dari para peserta raparnas KONI Pusat lalu. Hasilnya, konsep pembatasan nomor pertandingan dan usia, rencananya sudah akan diterapkan pada penyelenggaran PON 2012 di Riau. Sebagai motor, Jabar tentu harus berani memulai konsep itu lebih dahulu, dan Porda Jabar XI/2010 menjadi titik awal untuk mengimplementasikan hal tersebut.
Pada pelaksanaan porda nanti, KONI Jabar sudah menetapkan secara jelas jumlah nomor pertandingan dan batasan usia atlet yang boleh tampil pada ajang itu. Sejauh ini, KONI memang masih mengakomodasi 43 cabor yang dipertandingkan di PON lalu. Namun, dari sisi jumlah nomor terjadi pengurangan yang signifikan, yaitu dari 722 nomor menjadi hanya 508 nomor.
Berkaca pada PON Kaltim 2008, banyak sekali nomor-nomor pertandingan yang muncul tiba-tiba. Penambahan itu muncul tanpa melewati pengujian ketat dengan tujuan menambah medali semata tanpa memperhitungkan arah prestasi yang dituju. Nomor-nomor tersebut juga keputusan pemenangnya lebih banyak ditentukan oleh wasit dan juri saja. Nomor-nomor seperti itu yang kemudian dipangkas pada Porda 2010.
Dari sisi usia, KONI memberikan batasan usia mulai dari 23 sampai 27 tahun. Walaupun begitu, beberapa cabor masih mendapatkan kesempatan untuk menyertakan para atlet senior di atas 27 tahun dengan jumlah yang terbatas. Pembatasan ini diharapkan bisa lebih banyak memunculkan potensi baru.
Para atlet muda memiliki kesempatan besar untuk tampil dan merasakan atmosfer multievent yang tentu sangat bagus untuk menambah pengalaman mereka. Apalagi dengan potensi yang ada saat ini, prestasi Jabar masih tertinggal dari Jawa Timur dan DKI Jakarta yang sudah lebih dahulu melakukan peremajaan atletnya.
Pembaruan juga dilakukan dari sisi pelaksanaan. KONI Jabar telah menetapkan rangkaian kegiatan sebelum pelaksanaan porda, yaitu dalam bentuk simulasi dan babak kualifikasi. Kedua rangkaian itu wajib dilakukan dengan pengprov cabor sebagai penyelenggara.
Tujuan utamanya adalah sebagai ajang persiapan penyelenggaraan bagi tuan rumah porda. Dengan adanya kedua rangkaian tersebut, KONI Jabar juga berharap daerah-daerah bisa melakukan pembinaan sejak dini bagi para atletnya karena selama ini pembinaan hanya dilakukan menjelang pelaksanaannya saja.
Babak kualifikasi juga wajib dilakukan untuk semua cabor jika ingin dipertandingkan di porda. KONI memberikan batas waktu sampai dengan Desember dan sudah sekitar 90 persen cabor melaksanakannya. Sebelumnya, babak kualifikasi hanya dilaksanakan untuk cabor-cabor permainan. Dengan adanya kualifikasi, diharapkan dapat meningkatkan daya saing sekaligus kualitas pertandingkan karena atlet-atlet yang tampil nantinya benar-benar lolos lewat seleksi yang ketat.
Namun memulai pembaruan memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Sangatlah sulit mengubah kebiasaan dan tak jarang hal tersebut menimbulkan resistensi besar. Sejak konsep ini ditawarkan, pro dan kontra tentang hal itu banyak terjadi, walaupun kemudian semua cabor harus setuju mendukung konsep tersebut demi kepentingan yang lebih besar.
Masih banyak cabor yang ingin mengubah nomor pertandingan walaupun sudah menjadi surat keputusan KONI Jabar. Padahal, penyusutan nomor pertandingan merupakan hasil konsultasi KONI dengan cabor bersangkutan. Dari sisi pembatasan usia, belum ada solusi konkret, khususnya yang menyangkut atlet potensial yang sudah melebihi batasan usia. Padahal mereka masih tetap harus dibina. Sejauh ini KONI Jabar sendiri masih melakukan pemetaan kekuatan masing-masing cabor menuju 2012.
Dari sudut pelaksanaan, dengan adanya simulai dan kualifikasi banyak daerah tidak siap, khususnya dari segi pendanaan. KONI Jabar sendiri telah memberikan bantuan untuk itu, walaupun tidak terlalu besar. Walaupun begitu, sejauh ini kedua rangkaian itu sudah bisa terlaksana. Namun, ke depan perlu ada sosialisasi lebih dini sehingga KONI-KONI daerah bisa memasukkan kegiatan ini dalam anggaran mereka.
Tak hanya dari konsep dan rangkaian pelaksanaan, untuk pertama kalinya pelaksanaan porda digelar di beberapa daerah. Selama sepuluh kali pelaksanaan sebelumnya, porda hanya digelar di satu kota/kabupaten. Pada Porda XI, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi akan menjadi penyelenggara.
Kota Bandung rencananya akan menggelar 25 cabor dan Kabupaten Bandung mendapatkan jatah 18 cabor. Sementara itu, KBB akan menggelar empat pertandingan, yaitu sepeda MTB, berkuda, gantole, dan paralayang. Untuk Cimahi, diproyeksikan menggelar cabor balap sepeda trek dan balap motor.
Harus diakui, tuan rumah bersama ini membawa konsekuensi adanya persoalan dari sisi koordinasi. Masih banyak persoalan yang masih harus dibenahi karena belum adanya petunjuk baku mengenai tuan rumah bersama ini. Tak hanya itu, di antara keempat tuan rumah itu juga masih ada persoalan koordinasi antara pemerintah daerah dan KONI-nya. Hal itu memperlihatkan koordinasi di dalam mereka sendiri masih kurang berjalan baik.
Namun, dari sisi tempat penyelenggaraan tampaknya sudah tidak menemui kendala. Sejauh ini dari pelaksanaan babak kualifikasi yang dilakuakan di tempat yang akan menjadi tempat pertandingan porda nanti berjalan baik. Keempat tuan rumah sudah melakukan berbagai pembenahan dan perbaikan venue yang akan digunakan.
Sejauh ini, KONI Jabar belum memutuskan secara pasti waktu pelaksanaan Porda XI. Namun, diperkirakan akan berlangsung pada Juli 2010. Sebagai tempat acara pembukaan dan penutupan akan dilaksanakan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung.
Dengan berbagai konsep pembaharuan yang diusung, Porda XI/2010 harus menjadi yang terbaik dari sisi penyelenggaraan maupun prestasi. Semoga Porda ini bisa menjadi tonggak pembinaan menuju PON 2012 dan sukses "Jabar Terkini 2016". Dengan begitu, Jabar tak hanya maju dari sisi tataran konsep, juga dari sisi prestasi harus benar-benar menjadi yang termaju dan inti kekuatan nasional. (M. Arief Gunawan/"PR")*** (sumber  : pikiran-rakyat.com)

Tidak ada komentar: